Era
reformasi, era yang paling dianggap demokratis, memberikan kesempatan bagi pers
untuk berjalan beriring bersama dengan tiga pilar negara: Legislatif,
Eksekutif, dan Yudikatif. Pers berperan untuk menyeimbangkan tatanan negara.
Pers menjadi sarana tegaknya demokrasi bangsa ini.
Demokrasi
dan pers memang tidak dapat dipisahkan. Ciri negara demokrasi adalah tegaknya
pers yang bebas dan bertanggung jawab. Di sisi lain, pers merupakan bentuk
aspirasi dan suara rakyat dalam mempengaruhi keputusan. Inilah inti demokrasi.
Inilah Pers, komponen yang tak terpisahkan dari demokrasi.
Idealnya,
pers harus terbebas dari kapitalisme dan politik; pers yang tidak berpihak
kepada pemiilik modal, serta melanggengkan kekuasaan politik. Pers yang ideal
adalah pers yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak, bukan
kepentingan golongan kecil yang mengatasnamakan banyak masyarakat.
Indonesia,
sebagai negara demokrasi, telah menjamin kebebasan berpendapat, termasuk
memberikan ruang gerak yang bebas bagi pers untuk menjalankan fungsi dan
perannya. Negara menjamin kebebasan pers dalam UU No. 40 Tahun 1999 Pasal 3
Ayat 1 Tentang Pers. Dalam ayat tersebut tertuliskan fungsi pers sebagai media
informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Indonesia telah berhasil
mengakomodir kebebasan pers melalui UU. Media-media yang ada, juga telah
menjamur di berbagai pelosok. Mulai dari media-media yang menguasai pasar,
hingga media-media medioker yang dapat eksis di tengah ketatnya persaingan.
Pers dan MEA
Indonesia
dan negara-negara Asia Tenggara telah memulai pasar bebas ASEAN. Lebih dari
satu dekade lalu, para pemimpin negara-negara Asia Tenggara sepakat untuk
membentuk pasar tunggal ini. Pembentukan pasar tunggal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN di mata dunia, khususnya terhadap
Tiongkok dan India yang saat ini mulai mengubah peta kekuatan ekonomi dunia.
Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) atau Assean Economic Community (AEC) adalah istilah
yang digunanakan untuk pasar bebas ini. MEA tidak hanya memudahkah arus
perdagangan barang atau jasa antar negara-negara ASEAN, tetapi juga pasar
tenaga kerja profesional. Selain jalur perdagangan yang dipermudah, pembatasan
tenaga kerja asing dari dan ke negara-negara ASEAN didorong untuk dihapuskan.
MEA akan menjadi gerbang masuknya tenaga asing ke Indonesia, dan tentunya akan
meningkatkan persaingan.
Jurnalis,
sebagai salah satu profesi profesional juga mendapat tantangan dari MEA.
Persaingan para jurnalis yang semakin ketat tak dapat dielakkan, atau bahkan
persaingan media yang semakin panas mungkin juga tak terhindarkan. Dengan
diberlakukannya pasar tunggal ASEAN, bukan berarti kantor cabang media asing
tidak akan menjamur di Indonesia.
Selain
persaingan jurnalis dan media, pers memilki peran penting dalam MEA. Pers dapat
menjadi media kontrol berjalannya MEA di negara demokrasi ini. Pers di
Indonesia juga sangat dibutuhkan agar masyarakat siap untuk aktif-partisipatif
dalam menghadapai MEA. Lebih jauh, pers yang objektif (terlepas dari kepentingan
kapitalis dan politik) akan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di negara
ini. Media kontrol ini sangat dibutuhkan agar Indonesia tidak terbuai dengan
budaya konsumtif yang diperparah dengan MEA. Indonesia harus menjadi pemain
utama di pasar bebas ini, bukan sebaliknya: menjadi pasar utama negara-negara
serumpun ASEAN.
Water Hack Burns 2 lb of Fat OVERNIGHT
BalasHapusMore than 160k women and men are utilizing a easy and SECRET "liquid hack" to burn 1-2lbs each and every night in their sleep.
It is very simple and works all the time.
Here are the easy steps for this hack:
1) Go grab a glass and fill it half the way
2) Now follow this crazy HACK
and be 1-2lbs skinnier the very next day!